
Tangerang Suarabantenpost.com Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tangerang kembali melakukan monitoring pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting (P3S) di Kecamatan Pagedangan.
Pada kesempatan tersebut, Wabup Intan menegaskan bahwa monitoring yang dilakukan ke kecamatan-kecamatan untuk mencocokkan data capaian P3S dan memberikan arahan kepada pihak kecamatan, puskesmas, desa, kelurahan dan para kader agar target pencapaian penurunan stunting di Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun semakin maksimal dan bahkan bisa Zero Stunting.
"Selaku Ketua TPPS Kabupaten Tangerang, merupakan kewajiban saya harus ikut turun memberikan arahan kepada bapak dan ibu semua supaya target pencapaian penurunan stunting di Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun ini bisa tercapai, syukur bisa Zero Stunting," ungkap Wabup Intan di Kecamatan Pagedangan, Kamis (25/09/25)
Dia mengungkapkan hasil dari monitoring langsung di tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Tigaraksa, Teluknaga, dan Pagedangan, menunjukan tren positif penurunan stunting. Penurunan tersebut merupakan buah dari kerja bersama, sinergi dan kolaborasi Pentahelix yang melibatkan OPD, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media.
"Dari 3 kecamatan yang saya kunjungi langsung, alhamdulillah tren semuanya penurunan stunting, hanya memang ada beberapa data yang perlu harus disinkronkan. Saya mau data anak stunting ibu hamil yang KEK dan data miskin ekstrem itu betul-betul sama dengan yang dipunyai pihak lainnya," ungkapnya.
Lanjut dia, gerakan dan aksi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga harus digiatkan dan ditingkatkan lagi. PHBS itu harus terus diupayakan dan dibudayakan dalam keseharian.
"Yang namanya stunting, ibu hamil KEK, penyakit-penyakit lain yang ada di Kabupaten Tangerang berawal dari PHBS yang tidak baik, tidak ada pola hidup bersih dan sehat diterapkan," tandasnya.
Dia juga meminta kepada pihak kecamatan, Puskesmas, desa dan kelurahan serta para kader PKK dan Posyandu untuk dapat bersama-sama menggiatkan kembali kerja bakti bersih-bersih lingkungan dan secara rutin memberikan sosialiasi kepada masyarakat pentingnya menerapkan dan membiasakan PHBS.
Pihaknya berharap, monitoring langsung ke kecamatan-kecamatan yang dilakukan akan didapat data yang benar-benar valid, baik itu tingkat penurunan Stunting, berapa banyak kasus yang masih muncul, sampai dengan hambatan-hambatan yang ditemui di lapangan.
"Dari hasil monitoring ini, nanti akan kita himpun dan kita susun agar benar-benar singkron dan valid dan selanjutnya akan kita bahas bersama untuk merumuskan dan menetapkan langkah-langkah intervensi serta solusi sesuai dengan fakta di lapangan," pungkasnya. (Red SBP)