Kab Tangerang– suarabanpost.com
Pagi itu, Jumat (8/8/2025), sinar matahari belum terlalu terik ketika puluhan orang berkumpul di jalan utama Kecamatan Gunung Kaler. Mereka datang membawa sapu, cangkul, karung sampah, hingga cat untuk tiang bendera. Wajah-wajah penuh semangat tampak menghiasi aksi bersih-bersih yang digelar Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) bersama masyarakat, mahasiswa, Bhabinkamtibmas, dan jajaran kepala desa se-Kecamatan Gunung Kaler.
Tujuannya jelas: mempersiapkan Stadion Mini Gunung Kaler dan sekitarnya menyambut peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-80. Tahun ini, stadion tersebut akan menjadi pusat perayaan 17 Agustus, tempat masyarakat akan berkumpul, menyanyikan lagu kebangsaan, dan mengenang jasa para pahlawan.
Camat Gunung Kaler, Udin, terlihat memimpin langsung jalannya kegiatan. Ia tak segan ikut memungut sampah dan mengangkat rumput liar bersama warga.
“Langkah bersih ini bukan sekadar persiapan acara, tapi juga wujud kebersamaan kita. Stadion Mini Gunung Kaler akan menjadi tuan rumah perayaan kemerdekaan, dan kita ingin menyambutnya dengan penuh kebanggaan,” ujarnya.
Dari sisi keamanan, Bhabinkamtibmas juga terlihat aktif membantu membersihkan area dan mengatur lalu lintas di sekitar lokasi, memastikan kegiatan berjalan tertib dan lancar.
Tak ketinggalan, para kepala desa dari seluruh wilayah Kecamatan Gunung Kaler ikut turun langsung bersama perangkat desanya, menjadi teladan bagi warga untuk berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong.
Dari ujung lapangan, para mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) bahu membahu mengecat pagar stadion. Liem Subakti, salah satu perwakilan UNIS, mengatakan kehadiran mereka adalah bentuk kepedulian generasi muda.
“Kami datang bukan hanya untuk membersihkan, tapi juga untuk belajar arti gotong royong. Semoga semangat ini terus hidup di tengah masyarakat,” ucapnya.
Kasie Pemberdayaan Kecamatan Gunung Kaler, Faisal Yusuf, memastikan bahwa persiapan sudah berjalan hampir sempurna.
“Alhamdulillah, 80 persen sudah rampung. Sisanya tinggal penyempurnaan agar saat hari H semua siap,” katanya sambil tersenyum.
Suara sapu lidi yang menyapu dedaunan, aroma cat baru, dan tawa ringan di sela-sela pekerjaan menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya hadir saat upacara, tetapi juga dalam kerja bersama mempersiapkannya.
Di penghujung kegiatan, warga, mahasiswa, Bhabinkamtibmas, dan para kepala desa duduk bersama menikmati teh hangat dan pisang rebus. Sebuah pemandangan sederhana, namun menyimpan makna mendalam tentang persatuan dan rasa memiliki terhadap tanah air.
Sumber : Pokja Wartawan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang
Rn
