Tangerang, Suarabantenpost.com Persoalan sampah kembali menjadi sorotan publik. Hal ini terjadi TPA, Jatiwaringin muncul dugaan adanya pembiaran terhadap pencemaran lingkungan akibat dampak penumpukan sampah yang kian menggunung di (TPA) Jatiwaringin Kondisi ini tidak hanya meresahkan warga, tetapi juga menimbulkan bau tak sedap Selain itu warga sekitar juga mengalami krisis air bersih untuk diminum karena sumur bornya sudah tercemari akibat dampak tumpukan sampah, jangan kan untuk di minum di pakai mandi juga gatal ucap warga. Selasa 21 Oktober 2025
Sudah lama warga mengeluhkan krisis air bersih namun pemerintah khususnya DLHK Kab Tangerang seolah olah tutup mata dan tutup telinga seolah olah Melakukan Pembiaran terhadap derita warga sekitar, Tangerang Gemilang hanya bagi para pejabat saja yang merasakan namun derita ini dialami bagi masyarakat yang dikelilingi sampah.
Persoalan sampah sampai saat ini belum teratasi dengan benar oleh DLHK Kab Tangerang anggaran miliaran diperuntukkan untuk apa apakah hanya untuk memperkaya diri.
Salah seorang warga, yang enggan di sebutkan namanya, mengungkapkan kekhawatirannya. “Kalau musim hujan, sampah sungai cideres terbawa ke selokan. Air jadi kotor, bahkan Kami khawatir penyakit bisa datang, apalagi banyak anak kecil di sini,” ujarnya.
Warga lain menambahkan bahwa persoalan ini bukan baru kali ini.Sudah lama dikeluhkan namun pengelolaan sampah dinilai tidak maksimal yang dilakukan DLHK terkesan tutup mata.
Masyarakat berharap Pemkab Tangerang segera mengambil langkah cepat agar persoalan tidak berlarut-larut. Selain dampak kesehatan, warga juga khawatir persoalan ini akan mencoreng wajah Pemkab Tangerang yang katanya gemilang Tangerang Gemilang jangan hanya dirasakan oleh para pejabat tapi masyarakat juga harus merasakan, tutupnya
Ditempat terpisah Abdillah Ketua Direktorat LPK Nasional Mengatakan dirinya sangat menyayangkan pihak Dinas dalam hal ini DLHK Kab Tangerang saat di klarifikasi terkait apa langkah kongkrit dalam upaya menangani persoalan yang di alami warga sekitar TPA akibat dampak air yang tercemar diduga oleh adanya penumpukan sampah tersebut tidak bisa menjelaskan secara utuh ujar Abdillah.
Terakhir Abdillah akan membuat laporan dan pengaduan kepada Kementerian KLH RI. Agar persoalan yang terjadi di TPA Jatiwaringin khususnya Krisis air bersih bisa teratasi. Agar masyarakat bisa mendapatkan fasilitas air bersih tanpa harus membeli tutupnya.(Red SBP)
