
Pandeglang -banten realisasi pembangunan tengki septik atau pembangunan dan pengembangan sistem air limbah domestik (SPAD) yang di bangun dan di terima oleh 7 (tujuh) ( kelurga penerima penerima mangpaat) warga desa cening kecamatan cikedal kabupaten Pandeglang propinsi Banten di duga para pekerja bangunan tengki septik HOK (harga ongkos kerja) atau upah yang di terimanya mengaku di potong lagi sebesar Rp 200 ribu oleh pihak pelaksana
Ini di sampai kan langsung oleh marhani selalu salah satu warga Yang mengaku ia adalah asli warga kampung gajah menjelaskan kan kepada wartawan di kediaman nya, bahwa ia sudah bekerja selama kurang lebih 8 (delapan ) hari ke sini untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan tengki septik atas perintah pelaksana proyek ungkap nya.
Masih kata marhani kepada wartawan ia juga sempat memberi tau kepada wartawan bahwa untuk HOK (harga ongkos kerja ) atau upah yang diterimanya sebesar Rp 2 000 000 ( dua juta rupiah) yang di janjikan oleh pihak pelaksana dengan cara kerja borongan dan setelah saya menerima DP atau uang panjer sebesar Rp 400 000 (empat ratus ribu rupiah) tetapi saya telah di pintai lagi sebesar Rp 200 000 (dua ratus ribu rupiah ) oleh pihak pelaksana abdi te apal ngarana artinya "saya tidak tau namanya" papar nya
Masih lokasi pekerjaan ketika wartawan melihat langsung kelokasi bangunan tengki septik nampak terlihat dengan jelas matrial seperti matrial jenis batu yang di pakai atau batu yang di gunakan mengunakan batu bekas ketika wartan meminta keterangan langsung dengan pekerja marhani selaku pekerja membenarkan bahwa kekurangan batu untuk pondasi saya ngambil atau saya mungut dari sekitaran rumah saya jelas nya
Sementara itu Marjuki selaku ketua DPP pusat propinsi Banten BPAN (badan penelitian aset negara) menyampai kan langsung kepada wartawan bahwa ia tidak akan segan segan untuk melaporkan hal ini kepada APH (aparur penegak hukum) terkait serta ke dinas DPUPR (dinas pekerjaan umum umum dan penataan ruang ) ucap nya
Masih ucap Marjuki kepada wartawan bahwa ia juga menyampai kan langsung dengan nada keras meminta kepada dinas terkait di atas agar secepatnya. Menindak lanjuti persoalan dalam pembangunan tengki septik yang ada di desa cening agar jangan sampai anggaran tersebut jangan di salah gunakan atau di bikin ajang bisnis oleh oknum oknum atau pihak pihak tertentu tandas nya
Sampai berita ini di publikasikan endang selaku pihak pelaksana ketika di hubungi dan di konpirmasi langsung lewat pia wassap nya ia tidak bisa menemui wartawan langsung
"Urang geh sarua kang budak ormas ulah kikituan urang sama sama budak lapangan" artinya saya juga sama orang ormas jangan begitu saya juga sama sama orang lapangan terang nya
Sambil mengakhiri percakapan nya "bilih ka arah Angsana mah mampir Bae ka sekretariat PERPAM sareng sekretariat GERPIRA siang malam geh abdi di sekretariat
Artinya kalau nanti ke arah Angsana mampir saja di sekretariat PERPAM atau di sekretariat GERPIRA siang malam saya selalu di sekretariat pungkas nya//Red