
SERANG Suarabantenpost.com Permainkan awak media yang ditolak Usai diperbolehkan bincang-bincang di kantor, Direktur Organisasi Aliansi Jurnalis Banten Suparman U Junaedi meminta agar Sekretaris Inspektorat Kota Serang mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh awak media, serta membeberkan secara gamblang dan transparan mengenai berbagai temuan dugaan kerugian negara di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.
"Ini jelas sudah mempermainkan awak media. Sebab saat konfirmasi melalui pesan Whatsap, awak media dipersilahkan datang ke kantor dan menemui nya. Tapi setelah dipersilahkan masuk ruangan, langsung diminta keluar kembali karena akan ada perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang," kata Suparman, Rabu (26/06/2024).
Akibatnya, lanjut Suparman. Awak media tersebut batal untuk meminta keterangan terkait banyaknya temuan dugaan kerugian negara di sejumlah OPD. Untuk itu, Suparman menuntut agar pihak Inspektorat meminta maaf secara tertulis kepada para awak media, karena dinilai telah menghambat dan melukai hati para jurnalis.
"Harus segera memberikan permintaan maaf tertulis. Jika tidak, kami akan melakukan aksi Unjuk Rasa," tegasnya.
Diketahui sebelumnya, Inspektorat Kota Serang diduga telah mempermainkan awak media dan enggan memberikan keterangan terkait pengembalian kerugian negara atas temuan dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) tahun 2023. Bahkan, sejumlah pihak menduga ada main mata antara Inspektorat dan Dindikbud Kota Serang.
Diketahui, kejadian tersebut bermula ketika salah seorang awak media membuat janji dengan Sekretaris Inspektorat untuk bincang-bincang mengenai pengembalian dana Bos, dipersilahkan untuk datang ke kantor Inspektorat.
Namun, ketika awak media telah dipersilahkan masuk oleh pegawai Inspektorat, dan hendak memasuki ruangan Sekretaris, justru diminta keluar lagi lantaran tidak ada.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jendral Ormas DPP PPIPN Tb Tisna Adi F. Mengatakan, jika memang awalnya Sekretaris Inspektorat mengundang awak media agar datang dan bertemu di kantornya, namun tiba-tiba tidak diterima, hal itu tentu patut dipertanyakan.
"Ini ada yang aneh. Kalau tidak mau bertemu, seharusnya tidak mempersilahkan agar awak media datang ke kantor. Tapi ini aneh, orangnya sudah disuruh masuk, tapi kemudian diminta keluar lagi, tentu sangat tidak masuk akal," katanya.(E Teguh Iman)