Kab Serang, suarabantenpost.com Maraknya dugaan persoalan pungli di sekolah mengenai pembayaran sampul raport menjadi sorotan lembaga Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelegara Negara dan Pegawas Anggaran Republik Indonesia ( BPI KPNPA RI ) provinsi banten.
Saat ini para siswa sudah menerima raport hasil pelajaran dan hasil kelulusan dari tingkat SD sampai SLTA.Beberapa Sekolah Dasar Negeri meminta kepada orang tua siswa untuk membayar sampul raport dengan nilai yang berpariasi
Salah satu bukti dugaan pungli yang di lakukan oleh sekolah dasar yaitu sekolah dasar Padasuka kecamatan Petir dengan membayar sampul raport senilai 100 ribu itu pun pembayaran di potong melalui tabungan siswa dan Sekolah Dasar Teras 3 Carenang senilai 60 ribu.
Erwin Teguh Sekretaris Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelegara Negara dan Pegawas Anggaran Republik Indonesia ( BPI KPNPA RI ) Provinsi Banten mengatakan ketika di konfirmasi kan awak media,Dalam persoalan adanya pembayaran yang di bebankan oleh orang tua siswa untuk membayar sampul raport, Apapun dalihnya bahwa pungutan dalam bentuk apapun sangat di larang dan diduga adanya indikasi pungli di karenakan sekolah sudah di berikan dana BOS yang peruntukannya untuk semua kegiatan para siswa sekolah, jadi sekolah tidak perlu lagi meminta kepada orang tua siswa." ujar Erwin Teguh.
Erwin menambahkan dirinya langsung turun kelapangan menemui salah satu orang tua siswa meminta penjelasan dan kebenaran perihal membayar sampul raport dan memang persoalan ini diakui oleh para orang tua siswa.
"Dengan adanya persoalan ini dugaan pungutan di SD Teras 3 Kecamatan Carenang dan Sekolah Dasar Negeri Padasuka Kecamatan Petir Kabupaten Serang kami akan melaporkan persoalan ini ke dinas Pendidikan Kabupaten Serang dan unit saber pungli polres serang agar oknum tersebut mendapatkan efek jera dan memberikan sanksi sesuai aturan yang ada."Tutup Teguh.(E Teguh Iman)
